Archive for Desember 2012

KTI KEBIDANAN BARU 2011

Minggu, 02 Desember 2012
Posted by Unknown


KTI KEBIDANAN BARU 2011 : HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PENYAKIT PNEUMONIA DI DESA xxx


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas (paru) salah satunya adalah pneumonia.
Pneumonia merupakan proses radang akut pada jaringan paru (alveoli) akibat infeksi kuman yang menyebabkan gangguan pernapasan. Pneumonia berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, karena paru-paru tidak dapat menjalankan fungsinya untuk mendapatkan oksigen bagi tubuh (Depkes RI, 2007).
Komitmen global tentang kesehatan anak telah dicanangkan oleh masyarakat dunia, antara lain dalam pertemuan United Nations Spesial Session on Chilren di New York tahun 2002, yang menegaskan kembali tujuan dari dokumen Millennium Development Goals. Dimana dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa salah satu tujuannya adalah menurunkan 2/3 kematian balita pada rentan waktu antara tahun 1990-2015. Tujuan tersebut belum tercapai secara merata khususnya di negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menurunkan sepertiga kematian karena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) (Dinkes, 2009).

Pneumonia telah menjadi masalah kesehatan di dunia karena angka kematiannya yang tinggi. Hal ini tidak saja terjadi dinegara berkembang, namun juga di negara maju. Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2005 memperkirakan kematian balita akibat pneumonia di seluruh dunia sekitar 19 persen atau berkisar 1,6 – 2,2 juta. Dimana sekitar 70 persennya terjadi di negara-negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara. World Pneumonia Day (WPD) melaporkan Indonesia menjadi negara dengan kejadian pneumonia urutan ke-6 terbesar di dunia. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Angka kematian pneumonia pada balita di Indonesia diperkirakan mencapai 21%. Adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Di Jawa Tengah sendiri cakupan penemuan penderita pneumonia tahun 2009 sebesar 25,9% mengalami peningkatan bila dibanding dengan cakupan tahun 2008 yang mencapai 23,6%. Untuk Kota Xxx kejadian pneumoni diperkirakan berjumlah 31,6% (Unicef, 2006) (Dinkes, 2009).
Dr. I. Boediman, Sp. A (K) dalam seminar World Pneumonia Day 2010 mengungkapkan bahwa Anak yang sehat memiliki sistem pertahanan tubuh yang melindungi paru dari kuman. Anak dengan sistem pertahanan tubuh lemah seperti anak gizi buruk terutama karena tidak mendapat ASI eksklusif, kekurangan vitamin A, danmenderita campak memiliki risiko pneumonia tinggi (Sutriyanto,2011).
Tingginya angka penyakit infeksi saluran pernafasan pada bayi berkaitan dengansanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan yang tidak memadai dandisertai cakupan imunisasi yang masih rendah. Penyakit infeksi saluran pernafasan pada bayi juga dipengaruhi oleh pola pemberian ASI dan pemberian makanan pendamping ASI. Pada bayiyang telahdiberikan makanan sebelum usia 4-6 bulan atau bahkan beberapa saatsetelah kelahiran dapat menyebabkan bayi mudah terserang penyakit infeksi(LIPI 2004).
======================================================================================================================================(+++++++, 2010).
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No. 450/Menkes/SK/IV/2004. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Dinkes, 2009).
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, ASI bisa menurunkan kematian hingga 17 persen pada kelahiran baru (neonatal) dan 12 persen pada anak di bawah lima tahun. Angka kematian bayi baru lahir secara nasional adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian anak di bawah lima tahun mencapai 44 anak per 1.000 kelahiran hidup. Namun yang patut disayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusif di tanah air hingga saat ini masih sangat rendah. Baru sekitar 22 persen ibu melahirkan memberikan ASI eksklusif pada bayinya.Hasil riset terakhir peneliti menunjukkan bahwa bayi yang mendapat makanan pendamping sebelum berusia 6 bulan (Non ASI Eksklusif) akan lebih sering terserang diare, sembelit, ISPA (Soraya, 2005)(Suprihadi, 2010).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA(RPP)

Sabtu, 01 Desember 2012
Posted by Unknown


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                 :
Mata Pelajaran                 : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester                : V/2
Alokasi Waktu                : 2 x 35 menit

A.    Standar Kompetensi      
Memahami  hubungan  antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

B.     Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya magnet)

C.    Indikator  Pencapaian Kompetensi
Kognitif Produk
1.       Menjelaskan pengertian magnet
2.       Menjelaskan bahwa daya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutub magnet
3.       Menjelaskan sifat-sifat magnet

Kognitif Proses
1.      Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis
2.      Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
3.      Membuat magnet


Psikomotor
1.      Melakukan percobaan untuk menyelidiki daya tarik magnet yang paling kuat
2.      Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan

Afektif
1.      Melakukan komunikasi, presentasi, bertanya, dan berpendapat
2.      Melakukan kerjasama

D.    Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1.      Dengan tanpa melihat buku siswa dapat menjelaskan pengertian magnet
2.      Siswa dapat menjelaskan bahwa daya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutub magnet
3.      Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat magnet

Kognitif Proses
1.      Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis
2.      Dengan diberikan berbagai bacaan tentang magnet siswa dapat mengerti tentang manfaat dan kegunaan magnet
3.      Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
4.      Dengan melihat contoh di buku siswa dapat membuat magnet sendiri

Psikomotor
1.      Dengan diberikannya berbagai alat dan bahan, siswa dapat melakukan percobaan untuk menyelidiki daya tarik magnet yang paling kuat
2.      Dengan diberikannya berbagai alat dan bahan, siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan

Afektif


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                 :
Mata Pelajaran                 : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester                : V/2
Alokasi Waktu                : 2 x 35 menit

A.    Standar Kompetensi      
Memahami  hubungan  antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

B.     Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya magnet)

C.    Indikator  Pencapaian Kompetensi
Kognitif Produk
1.       Menjelaskan pengertian magnet
2.       Menjelaskan bahwa daya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutub magnet
3.       Menjelaskan sifat-sifat magnet

Kognitif Proses
1.      Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis
2.      Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
3.      Membuat magnet


Psikomotor
1.      Melakukan percobaan untuk menyelidiki daya tarik magnet yang paling kuat
2.      Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan

Afektif
1.      Melakukan komunikasi, presentasi, bertanya, dan berpendapat
2.      Melakukan kerjasama

D.    Tujuan Pembelajaran
Kognitif Produk
1.      Dengan tanpa melihat buku siswa dapat menjelaskan pengertian magnet
2.      Siswa dapat menjelaskan bahwa daya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutub magnet
3.      Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat magnet

Kognitif Proses
1.      Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis
2.      Dengan diberikan berbagai bacaan tentang magnet siswa dapat mengerti tentang manfaat dan kegunaan magnet
3.      Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
4.      Dengan melihat contoh di buku siswa dapat membuat magnet sendiri

Psikomotor
1.      Dengan diberikannya berbagai alat dan bahan, siswa dapat melakukan percobaan untuk menyelidiki daya tarik magnet yang paling kuat
2.      Dengan diberikannya berbagai alat dan bahan, siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan

Afektif

PTK SD KELAS 4 IPA

Posted by Unknown


PTK SD KELAS 4 IPA


BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil pengalaman guru IPA di SD Negeri Loktabat 1, bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urutan-urutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa.
Para siswa telah memiliki kemampuan awal yang telah diterima di kelas sebelumnya. Kemampuan awal siswa ini harus digali agar siswa lebih belajar mandiri dan kreatif, khususnya ketika mereka akan mengkaitkan dengan pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa. Konsep-konsep yang dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang bermakna. Meskipun demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan isi materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan proses yang panjang. Namun kenyataannya guru cenderung mengikuti isi kurikulum dan anak belajar secara verbal, keadaan semacam ini jauh dari konsep belajar bermakna.
Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah yang dapat dilihat dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari. Salah satu konsep yang akrab dengan lingkungan adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak langsung kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) selanjutnya disingkat dengan PBL, yang akan memberikan motivasi siswa untuk melakukan pemecahan masalah pada masalah-masalah nyata dalam kehidupan yang mereka hadapi serta merangsang siswa untuk menghasilkan sebuah produk/karya (Singletary, 2000). Secara garis besar PBL menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan inkuiri. PBL berpusat kepada siswa mendorong inkuiri terbuka dan berpikir bebas yang dikemukakan dalam bentuk laporan, karya yang akan dijadikan bahan evaluasi sehingga membantu siswa untuk menjadi mandiri. Hasil penelitian Rahmi (2005) menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat mengoptimalkan respon siswa selama proses pembelajaran. Namun Pendekatan PBL masih belum dikenal di sekolah SD Negeri Loktabat 1 sehingga guru belum pernah menggunakan pendekatan ini, dengan mempertimbangkan usaha-usaha agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan memperoleh manfaat besar sesuai dengan kebutuhan kurikulum maka perlu dilakukan penelitian tentang upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat 1 melalui Pembelajaran Berdasarkan Masalah

B. Identifikasi Masalah

RPP Tematik Kelas 2 SD: Tempat Umum - Pertemuan 1, 2 , 3 dan 4

tempat umum
TEMA                            : TEMPAT UMUM
KELAS/SEMESTER      : 2 / 1
WAKTU                        : 4 kali pertemuan @ 5 JP/hari (4 hari)
I.   KOMPETENSI DASAR

  •  Mengidentifikasi berbagai bunyi (PKn).
  • Menceritakan sikap yang baik di tempat umum (IPS).
  • Mendengarkan: Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek (BI).
  • Berbicara: Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan bahasa yang mjudah dipahami orang lain.
  • Membaca: Menyimpulkan isi tek pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan membaca lancer.
  • Menulis: Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
  • Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 (Mat).
  • Mengidentifikasi berbagai bunyi (IPA).
  • Mengekspresikan diri melalui nyanyian dan tarian (Se-Bud & Ketr).


II.   INDIKATOR
1. Menjelaskan sikap dalam menggunakan fasilitas umum (PKn).
2. Menceritakan sopan santun di tempat umum.
3. Menjaga ketertiban umum.

  • Menceritakan pengalamannya di tempat umum (IPS).
  • Mendeskripsikan kegunaan berbagai macam tempat umum.









Menurut data WHO perempuan di dunia yang meninggal akibat kanker serviks mencapai jumlah 250.000 per tahunnya dengan jumlah 500.000 kasus baru dan hampir 80% terjadi di negara berkembang. Dan jenis kanker ini adalah jenis kanker yang umum diderita oleh wanita di dunia. Sampai saat ini jenis kanker serviks belum diketahui penyebab asalnya secara pasti, hanya virusnya saja yang saat ini telah diketahui yakni yang bernama human papillomavirus (HPV) di daerah genital. Ini artinya setiap perempuan yang aktiv secara seksual memiliki resiko terkena HPV.
Ini  merupakan angka yang  fantastis yang menyebabkan kematian seorang wanita pertahunnya. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah banyak kasusnya terjadi di negara berkembang, mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu faktornya adalah minimnya tingkat pengetahuan dan informasi mengenai jenis kanker yang menyerang wanita, mengapa saya katakan minimnya informasi? Karena sejatinya pengidap kanker serviks ini pada tahap stadium awal tidak merasakan gejala apapun (dr. T. Dewi Anggraeni SpOG).  Namun pada umumnya wanita mulai panik ketika gejala kanker serviks ini telah merambah menjadi stadium lanjut karena umumnya mereka akan merasakan gejala seperti :

• Pendarahan sesudah senggama/hubungan seksual.
• Keluar keputihan atau cairan encer dari vagina secara menerus sehingga cd basah dan perlu ganti  terus menerus dalam sehari.
• Pendarahan sesudah mati haid ( menopause).
• Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil.

Jika sudah mencapai tahap ini maka pengobatan kanker serviks akan semakin sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebenarnya kanker serviks ini bisa di deteksi menggunakan pap smear . Adapula yang menggunakan asam asetat (cuka), dan jika menginginkan hasil yang lebih akurat, ada cara baru dengan menggunakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII). Lebih jelasnya, bisa konsultasi dengan dokter kandungan langsung. Sekedar informasi Pap smear hanya bisa dilakukan kepada wanita yang telah aktif secara seksual ( menikah atau belum) jika wanita belum aktiv secara seksual maka pap smear tidak bisa dilakukan, atau memasukkan alat apapun pada liang vagina. karena hal ini merupakan kode etik kedokteran, yang umumnya boleh dilakukan adalah dengan sistem USG untuk wanita yang belum aktiv secara seksual. Namun setelah saya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan, hampir tidak ada kasus kanker serviks yang menyerang pada wanita yang belum aktiv secara seksual ( belum menikah atau belum aktiv melakukan senggama).
 Karena kita telah menyinggung bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus HPV maka upaya pencegahanpun dapat kita lakukan yakni :

  1. Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
Maka sebaiknya pastikan pasangan anda setia dan tidak poligami. Karena menurut saya pribadi, sebagai seorang wanita.  ketika suami poligami maka yang akan rugi paling banyak adalah istri secara psikologis dan fisik (jika akhirnya terinfeksi HPV) walaupun ganjarannya adalah syurga bagi yang sabar (catatan : bagi yang sabar). Maka pastikan cukupkan dengan satu istri.
  1.  
Rajin melakukan pap smear setiap 2 tahun sekali bagi yang sedah aktiv secara seksual, dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak seksual ( dan akan melakukan kontak secara seksual dalam waktu dekat (akan menikah))
Vaksin HPV baru beredar sejak tahun 2006, vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksin ini resiko wanita terkena kanker servis bisa diredam  sebanyak 75 %.

  1. Menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok  karena resikonya akan 2 kali lebih besar dan saya sarankan anda memilih suami yang tidak merokok
  2. Tidak terlalu banyak memiliki anak, karena faktor banyak memiliki anak menjadi salah satu pemicu , saya pribadi ingin maksimal 4 orang anak :p
  3.  Perbanyak vitamin  A,E,C sehingga tidak terjadi defisiensi vitamin ini.
Saya tertarik mengetahui mengenai kanker serviks ini sejak beberapa hari lalu mengunjungi satu2 nya dokter kandungan wanita di pulau bangka tempat saya bekerja . semoga bermanfaat, vaksinasi dan screening rutin merupakan investasi yang menguntungkan daripada pengobatan saat telah terkena kanker serviks.
Pesan sponsor :pastikan suamni anda SETIA
Welcome to My Blog

- Copyright © Life is Unique -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -