Posted by : Unknown
Jumat, 30 November 2012
Tugas
Bahasa Indonesia
Kelompok
1
Nama
Kelompok :
1.
Bayu wira
jaya
2.
Dini febriana
3.
Evi oktaviani
4.
Febri puspita
5.
M.iqbal
laberdo
6.
Puguh nurrohim
7.
Vivi siti Fatimah
SMA
N 1 Natar Lampung selatan
Tahun
pelajaran 2012/2013
Telah disahkan dan disetujui pada :
Hari
: Senin
Tanggal
: 19 November 2012
Karya tulis oleh :
Kelompok 1
Sebagai pemenuhan tugas akhir mata
pelajaran Bahasa Indonesia SMA N 1 Natar lampung selatan
oleh guru pembimbing mata pelajaran
Bahasa Indonesia :
Pembimbing
Ibu Eni
NIP:
|
Halaman Persembahan
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :
- Ayah dan ibu yang telah banyak membimbing dan member dukungan
- Bapak Ibu guru SMA N 1 natar
- Guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia
- Teman-teman kelas XI-IPA 5 tercinta
- Kelompok pendukung kerja penelitian
- Seluruh pembaca karya ilmiah dan masyarakat
iii.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
atas segala rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah dengan judul “Pembudidayaan Tanaman Padi Sebagai Tanaman Utama
Masyarakat Indonesia” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Karya ilmiah ini disusun dalam
rangka mengakhiri kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu
tentang pembuatan karya ilmiah yang telah dipaparkan guru bidang studi Bahasa
Indonesia. Karya tulis menerangkan tentang tata cara pembudidayaan tanaman padi
yang merupakan tanaman utama penduduk Indonesia. Selain itu karya ilmiah ini
juga dibuat untuk menambah wawasan pengetahuan siswa-siswi SMA N 1 natar
tentang pembudidayaan tanaman padi. Dalam hal ini penulis menggunakan metode
yang sangat sederhana, sehingga karya ilmiah ini mudah diteria oleh para
pembacanya.
Sehubungan dengan penyelesaian karya
ilmiah ini, tak jarang penulis meminta bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak disebabkan kurangnya pengetahuan penulis mengenai pembuatan karya ilmiah.
Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
- Guru bidang studi Bahasa Indonesia, Ibu Eni selaku guru pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini.
- Pengawas Perpustakaan, yang telah memberikan pinjaman berupa buku terkait pembuatan karya imiah.
- Sdr. Bayu wira jaya yang telah memberikan data dan informasi dari hasil pengamatan dan wawancara.
- Sdr. Dini febriana yang telah banyak memberikan arahan.
- Tim diskusi Bahasa Indonesia kelas XI-IPA 5 kelompok 1.
Teman-teman kelas XI-IPA
- Ayah dan Ibu yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.
- Buat semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
Penulis menyadari bahwa karya tulis
ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan.Hal tersebut dikarenakan sedikitnya
pengetahuan penulis mengenai karya ilmiah. Oleh karena itu, kritik dan saran
Bapak ibu guru dan para pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi
penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Harapan penulis, semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca, khususnya bagi para pelajar serta
putra-putri penerus bangsa dan tanah air.
Kisaran 20 november 2012
Penulis
|
|
DAFTAR
ISI
HALAMAN
PENGESAHAN……………………………………………………………………. i
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………………….
ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
iii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………….. iv
ABSTRAK…………………………………………………………………………………………..
v
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………… 1
- Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1
- Rumusan Masalah………………………………………………….. 2
- Tujuan Penelitian……………………………………………………. 3
- Manfaat Penelitian…………………………………………………. 3
- Metode Peneltian…………………………………………………… 4
- Hipotesis……………………………………………………………….. 5
- Waktu dan Lokasi Penelitian……………………………………. 5
- Sistematika Penelitian…………………………………………….. 6
BAB II DESKRIPSI
UMUM……………………………………………………………………. 7
|
Pengertian Tanaman
Pangan…………………………………… 7
- Tanaman Padi Sebagai Tanaman Pangan………………….. 8
- Syarat Tumbuh Tanaman Padi…………………………………. 9
- Proses Bercocok Tanam Padi…………………………………… 9
- Persemaian………………………………………………………. 9
- Persiapan dan Pengolahan Tanah……………………….. 14
- Penanaman………………………………………………………. 15
- Proses Pemeliharaan Tanaman Padi……………………. 19
BAB III BERCOCOK TANAM DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
- Mengenai Kegiatan Bercocok Tanam……………………….. 21
- Peranan Para Pelajar dalam Pembudidayaan Tanaman ……. 22
- Badan Pendukung Kegiatan Bercocok Tanam………………… 23
- Pemecahan Masalah…………………………………………………. 24
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN………………………………………………………… 26
- Kesimpulan……………………………………………………………. 26
- Saran…………………………………………………………………….. 27
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………….. 28
BIODATA……………………………………………………………………………………………..
28
|
ABSTRAK
Karya ilmiah yang berjudul
Pembudidayaan Tanaman Pangan (Tanaman Padi) sebagai tanaman utama masyarakat
Indonesia ini membahas tentang peranan yang dapat dilakukan setiap orang untuk
terus dapat mempertahanankan kesedian tanaman pangan bagi kelangsungan hidup
bangsa. Dalam karya Ilmiah ini juga dibahas masalah-masalah yang kerab terjadi
dalam kegiatan pembudidayaan tanaman pangan itu, serta cara penyelesaian
masalahnya.
Adapun karya ilmiah ini dibuat untuk
memberikan dorongan kepada setiap orang agar mau memperhatikan keberadaan
tanaman padi yang pada saat ini kurang diperdulikan oleh sebahagian orang.
Dapat dilihat dari impor hasil pertanian ke Indonesia yang semangkin tinggi,
namun pada kenyataannya tanah Indonesia amatlah subur untuk pertanian. Karya
ilmiah ini juga bertujuan menghibau para pelajar untuk dapat berpartisipasi
dalam pengelolan dan pembudidayaan tanaman padi dengan memberikan sedikit
pembahasan mengenai pentingnya peran para pelajar dalam mempertahankan kelangsungan
tanaman pangan tersebut.
Metode yang dipergunakan dalam hal
ini adalah metode pengamatan yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sasaran
yang dituju yaitu lahan pertanian serta melakukan sedikit wawancara kepada
pihak yang menyangkut masalah ini. Dengan mencoba menggunakan metode deskriptif
yaitu metode penelitian non hipotesis yang menggambarkan suatu data yang
diperoleh dari analisis beberapa sumber informasi, karya ini disusun menjadi
suatu karya ilmiah.
|
Setelah melakukan analisis dan
penelitian, jelas penulis menemukan masalah-masalah yang menghambat jalannya
pembudidayaan tanaman padi. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat
untuk tetap mempertahankan tanaman pangan tersebut dengan beralih ke
tanaman-tanaman pasar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Belum lagi semangkin
kecilnya keinginan sebahagian orang untuk terjun ke dunia pertanian, yang
secara tidak langsung akan berdampak bagi kebutuhan setiap orang khususnya
masyarakat Indonesia dengan tingkat kebutuhan yang semanggkin lama semangkin
tinggi.
BAB
I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang Masalah
Indonesia termasuk kedalam negara
agraris yang kaya dengan pertaniannya. Salah satu tanaman utamanya adalah padi.
Tidak dapat dipungkiri sebab penduduk Indonesia dari sabang sampai merauke
akrab dengan tanaman dari suku Poaceae itu.
Suburnya pertanahan di Indonesia
memungkinkan untuk tempat tumbunya beraneka jenis tanaman. Sehingga jenis
tumbuh-tumbuhan di Indonesia secara keseluruhan ditaksir sebanyak 25.000 jenis
atau lebih dari 10 persen dari flora dunia. Hal tersebutlah yang menimbulkan
keinginan para orang terdahulu untuk mempertahankan kebutuhan pangannya dengan
cara bercocok tanam. Salah satu tanaman yang masih dipertahankan adalah
padi. Padi merupakan salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi beras.
Kebutuhan orang yang semangkin
meningkat akan beras pada saat ini memicu sebahagian orang yang bekerja pada
sektor pertanian untuk meningkatkan produtivitas beras. Seiring bertambahnya
populasi manusia di bumi ini maka ketahanan akan tanaman pangan pun harus
ditingkatkan guna terpenuhinya kebutuhan setiap orang. Namun pada kenyataannya
kini, keinginan orang –orang untuk menggeluti bidang pertaniaan semangkin
berkurang. Kemajuan teknologi mendorong setiap orang untuk berfikir modern dan
berusaha untuk menuju hidup dalam keadaan yang lebih baik. Masing –masing orang
kini sibuk dengan urusannya masing-masing yang melibatkan kemajuan pengetahuan
sebagai pegangan dalam kemajuannya. Hingga perlahan orang-orang kurang
menggeluti bidang pertanian.
Pada saat ini produksi beras
Indonesia semangkin menurun, hal tersebut dapat dilihat dari impor beras oleh
negara lain ke Indonesia. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk becocok
tanam padi merupakan salah satu penyebabnya. Kuranggnya pehaman kepada
masyarakat untuk terus dapat mempertahankan tanaman padi serta kurangnya
perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian khususnya tanaman padi membuat
sebahagian orang mulai beralih ke tanaman yang memiliki nilai ekonomis lebih
tinggi dan mudah menghasilkan.
Penulis yang masih sebagai
seorang pelajar merasa sedih memperhatikan keadaan tersebut.
Memikirkan keadaan tanaman pangan kedepannya membuat penulis terus
berpikir dan menemukan sebuah gagasan. Adapun gagasan tersebut yaitu Pelajar, dimana
perlunya peran serta para pelajar untuk dapat berpartisipasi dalam hal
tersebut. Karena banyak kebanyakan para pelajar hanya tau mengkonsumsi olahan
padi tersebut, tanpa mengetahui asal mulanya. Oleh karena itu di dalam karya
ilmiah ini penulis akan memaparkan peran-peran yang dapat dilakukan setiap
orang untuk dapat bersama membudidayakan tanaman padi .
- B. Rumusan Masalah
Dengan mengamati latar belakang yang
telah dikemukakan penulis sebelumnya maka dapat ditarik beberapa masalah yang
pada saat ini akan dijadikan rumusan masalah yang nantinya akan dibahas didalam
karya ilmiah yang sederhana ini. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas
adalah :
- Bagaimana keadaan tanaman pangan (tanaman padi) di Indonesia pada saat ini ?
- Mengapa orang-orang kurang memperhatikan keberadaan tanaman padi?
- Bagaimana cara membudidayakan tanaman padi?
- Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam budidaya tanaman padi ?
- Apa saja peranan yang dapat dilakukan oleh para pelajar sebagai generasi muda bangsa dalam pembudidayaan tanaman?
- C. Tujuan Penelitian
Sama halnya dengan karya tulis yang
lain,dalam penulisan karya ilmiah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis. Tujuan utama penulis membuat karya ilmiah ini bukan semata-mata
untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia, melainkan untuk memenuhi harapan yang
sudah dipikirkan oleh penulis sebelumnya. Adapun tujuan-tujuan yang ingin
dicapai adalah:
- Mengetahui kondisi tanaman padi sebagai tanaman pangan pada saat ini.
- Mengetahui tata cara pembudidayaan tanaman padi secara ringkas.
- Mengetahui peranan-peranan setiap orang dalam membudidayakan dan mempertahankan keberadaan tanaman padi.
- Megetahui penyebab-penyebab semangkin berkurangnya para pembudidaya tanaman padi.
- Memberikan sedikit pemahaman kepada para pelajar untuk mau terlibat dalam membudidayakan tanaman.
- D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu
:
- Sebagai penyelesaian tugas Bahasa Indonesia bagi penulis.
- Penulis dapat mengetahui cara penbuatan karya tulis ilmiah.
- Sebagai wacana awal bagi penelitian selanjutnya.
- Sebagai penambah wawasan bagi para pembaca.
- E. Metode Penelitian
Demi memperoleh data dan informasi
yang diharapkan dalam penulisan karya ilmiah ini, ada beberapa metode yang
penulis coba pergunakan. Adapun metode-metode yang dipergunakan oleh penulis
yaitu:
- Metode pengamatan langsung
Dalam metode ini penulis mencoba
untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan tanaman padi pada saat ini.
Data diperoleh melalui hasil pengamatan langsung oleh salah seorang rekan kerja
penulis yang tinggal disuatu daerah yang sebahagian besar masyarakatnya
membudidayakan tanaman padi. Sehingga penulis mendapatkan sedikit gambaran
mengenai kondisi pertanian pada saat ini.
2.
Metode Wawancara
Pada metode ini penulis ingin
mengetahui tata cara pembudidayaan tanaman padi. Sehingga nantinya dapat
disajikan dalam karya ilmiah ini.
3.
Metode Deskriptif
Dalam metode ini penulis berupaya
mendapatkan data dari hasil analisis beberapa informasi di berbagai media.
Penulis menggunakan metode ini untuk mengetahui keaadaan sebenarnya yang lebih
jelas mengenai persoalan yang sedang dibahas.
4.
Studi Pustaka
Untuk mendapatkan informasi tambahan
penulis mencoba mebaca buku-buku yang menyangkut budidaya tanaman padi. Hal
tersebut penulis lakukan untuk menambah pembendahaan informasi yang tidak
diperoleh dari metode yang lain.
5. Hipotesis
Penelitian ini dilakukan oleh
penulis disebabkan semangkin sedikit orang yang mau
membudidayakan tanaman padi. Adapun
hal tersebut menurut dugaan penulis disebabakan oleh kondisi perekonomian,
kurangnya pemahaman (baik formal maupun non formal), pikiran yang semangkin
maju, serta peran pemerintah yang tidak terjalin dengan baik.
6. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh
penulis kurang lebih selama 40 hari sesudah setelah
dilakukannya persentase mengenai
topik yang sama di depan kelas. Penelitian ini dimulai dengan rumusan masalah
yang akan dibahas , pengumpulan data dan informasi dari beberapa sumber ,
pengolahan data yang diperoleh, pengamatan hingga penulisan hasil penelitian
yang menjadi dasar penyusunan karya ilmiah ini. Untuk pengamatan dan wawancara
dilakukan dibeberapa tempat yang berbeda yaitu desa silau maraja dan air batu.
Selebihnya penelitian dilakukan berdasarkan analisis beberapa media informasi.
6.
Sistematika
Penulisan
Pada karya ilmiah ini, penulis akan
menjelaskan hasil penelitian secara terperinci yang meliputi bagian bab
pertama, bab kedua dan bab ketiga. Adapun pada bab pertama penulis
melampirkan yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metode peneltian, hipotesis, waktu dan lokasi penelitian,
serta sistematika penelitian. Sementara pada bab kedua akan menjelaskan tata
cara pembudidayaan tanaman padi.
Pada bab ketiga, penulis akan
memaparkan data yang telah diperoleh dan akan membahasnya secara terperinci.
Pada bab ini penulis juga mejelaskan mengenai peran-peran yang dapat dilakukan
setiap orang agar dapat berpartisipasi dalam pembudidayaan tanaman padi.
Pada bab akhir penulis akan
memberikan kesimpulan serta saran terkait masalah pembudidayaan tanaman padi
yang sekaligus menjadi bab penutup dalam karya tulis ilmiah ini.
BAB
II
DESKRIPSI
UMUM
- A. Pengertian Tanaman Pangan
Pangan diartikan sebagai segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun yang
tidak diolah. Pangan diperuntunkan bagi konsumsi manusia sebagai makanan atau
minuman, termaksud baban tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan
lain yang digunakan sebagai proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan
atau minuman (Purnomo).
Komoditas pangan harus mengandung
gizi yang terdiri atas kabohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kelompok tanaman budidaya
yang tergolong komoditas ini meliputi kelompok tanaman panagan, tanaman
hortikultura non tanaman hias, dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku
produk yang memenuhi batasan pangan.
Batasan untuk tanaman pangan adalah
kelompok sumber tanaman kabohidrat dan protein. Namun secara sempit, tanaman
pangan biasanya dibatasi pada kelompok tanaman semusim. Batasan ini dimasa
mendatang harus diperbaiki karena akan menyebabkan sumber kabohidrat menjadi
terbatas. Tanaman pangan sebaiknya memasukkan jenis tanaman lain yang dapat
menjadi sumber kabohidrat tanpa dipatasi pada kelompok tanaman semusim. Dengan
perbaikan batasan tanaman ini tanaman lain seperti kimpul , sukun, garut dan
ganyong dapat masuk kedalam kelompok tanaman pangan.
- B. Tanaman Padi Sebagai Tanaman Pangan
Padi termasuk genus Oryza L
yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan
daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut
Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan
Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya
yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal
dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza
officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya
tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya
orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang
curah hujannnya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah
tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah
sub tropika.
Padi merupakan bahan makanan yang
menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian
besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya,
namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak
dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain. Padi adalah salah
satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh
manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi.
Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.
Menurut Collin Clark Papanek, nilai
gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila
disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg.
Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak,
serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur
mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.
- C. Syarat Tumbuh Tanaman Padi
Tanaman padi dapat hidup baik
didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang
baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan,
curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik
untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman
padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung
dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup.
Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara
18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
- D. Proses Bercocok Tanam Padi
Padi dibudidayakan dengan tujuan
mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam
harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang
oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang
diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman
subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat,
entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.
Teknik bercocok tanam yang baik
sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini
harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu
bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus
dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari
serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi
1.
PERSEMAIAN
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
A. Penggunaan benih
·
Benih unggul
·
Bersertifikat
·
Kebutuhan benih 25-30 kg / ha
b.
Persiapan lahan untuk persemaian
·
Tanah harus subur
·
Cahaya matahari
·
Pengairan
·
Pengawasan
c.
Pengolahan tanah calon persemaian
·
Persemaian kering
·
Persemaian basah
·
Persemaian sistem dapog
·
Persemaian Kering
Persemaian kering biasanya dilakukan
pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian
tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu:
a. Tanah
dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar
tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
b. Tanah dibajak
atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah,
agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap
hara lebih banyak.
c. Selanjutnya
tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya
sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini
bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.
Ukuran bedengan persemaian :
a. Panjang
bedengan : 500 -600 cm atau
menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak
terlalu panjang
b. Lebar bedengan : 100
-150 cm
c. Tinggi bedengan :
20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang
berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini
dimaksud untuk mempermudah :
a.
Penaburan benih dan pencabutan bibit
b.
Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
·
Penyiangan
·
Pengairan
·
Pemupukan
·
Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian diupayakan lebih dari
1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan benih pada persemaian kering
lebih banyak dari persemaian basah.
Persemaian Basah
Perbedaan antara persemaian kering
dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan
tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air:
a.
Air akan melunakan tanah
b.
Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )
c.
Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga perusak bibit
Tanah yang telah cukup memperoleh
genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak
dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan
perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut
keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan
ditanami.
Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara
penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah
dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.
Cara penyemaian dengan sistem dapog
:
a.
Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
b.
Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
c.
Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat
menyerap makanan dari putik lembaga
d. Setiap
hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
e. Air
dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
f. Pada
umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau
tempat penanaman disawah
Penaburan benih
Perlakuan sebagai upaya persiapan
Benih terlebih dahulu direndam dalam
air dengan maksud :
a. Seleksi terhadap
benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang agar terjadi proses
tisiologis
b. Proses tisiologis
berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat
berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses
tisiologis
Lama perendaman benih
a. Benih direndam dalam
air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus )
b. Lamanya pemeraman
c. Benih diperam selama
48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Pelaksanaan menebar benih
a.
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menebar benih adalah :
b.
Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm
c.
Benih tersebar rata
d.
Kerapatan benih harus sama
Pemeliharaan persemaian
a.
Pengairan
·
Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering
dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan,
agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung,
meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau
rumput. Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman
pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya
merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian
yang dilakukan secara basah.
·
Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
O Bedengan digenangi air
selama 24 jam
O Setelah genagan itu
berlangsung selama 24 jam, kemudian air dikurang hingga keadakan macak-macak (
nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai bisa disebar
O Pengurangan air pada
pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini, dimaksudkan agar:
O Benih yang disebar
dapat merata dan mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
O Benih tidak busuk
akibat genagan air
O Memudahkan benih
bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses perkecambahan
lebih cepat
b.
Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur hara yang diperlukan
tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan /
anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran benih
dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur
tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.
2. PERSIAPAN DAN
PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengolahan tanah bertujuan mengubah
keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (
struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri
dari beberapa tahap :
a.
Pembersihan
b.
Pencangkulan
c.
Pembajakan
d.
Penggaruan
Pembersihan
o
Selokan-selokan perlu dibersihkan
o
Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos
Pencangkulan
o
Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak
Membajak
o
Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah
o
Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk
o
Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
Menggaru
o
Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
o
Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
o
Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak
hanyut terbawa air keluar
o
Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan
o
Permukaan tanah menjadi rata
o
Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput akan
terbenam
o
Penanaman menjadi mudah
o
Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
- 3. PENANAMAN
Dalam penanaman bibit padi, harus
diperhatikan sebelumnya adalah :
a.
Persiapan lahan
b.
Umur bibit
c.
Tahap penanaman
Persiapan lahan
O
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami
bibit padi.
Umur bibit
o
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it terse but segera
dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit
Tahap penanaman
o
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
§
Memindahkan bibit
§
Menanam
Memindahkan bibit
o
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya,
genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
Syarat -syarat bibit yang siap
dipindahkan ke sawah :
o
Bibit telah berumur 17 -25 hari
o
Bibit berdaun 5 -7 helai
o
Batang bagian bawah besar, dan kuat
o
Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
o
Bibit tidak terserang hama dan penyakit
o
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada
yang mempunyai anakan.
Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a.
Sistem larikan ( cara tanam )
b.
Jarak tanam
c.
Hubungan tanaman
d.
Jumlah tanaman tiap lobang
e.
Kedalam menanam bibit
f.
Cara menanam
Sistim larikan ( cara tanam )
o
Akan kelihatan rapi
o
Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
o
Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
o
Dan perlakuan-perlakuan lainnya
o
Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
Jarak tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak
tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
o
Jenis tanaman
o
Kesuburan tanah
o
Ketinggian tempat / musim
Jenis tanaman
o
Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak
memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki
jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
Kesuburan tanah
o
Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam,
sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih
baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh
karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih
lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.
Ketinggian tempat.
o
Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan
memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran
rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas
unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm
pada musim hujan.
Hubungan tanaman
Hubungan tanaman berkaitan dengan
jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah :
o
Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )
o
Hubungan tanaman empat persegi panjang.
o
Hubungan tanaman 2 baris.
Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang
o
Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang.
Pemakian bibit tiap lubang antara 2-3 batang
o
Kedalaman penanaman bibit
o
Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman
kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3-4 cm.
Cara menanam
- Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.
E. Proses Pemeliharaan Tanaman
Padi
Prose pemeliharaan meliputi :
a.
Penyulaman dan penyiangan
b.
Pengairan
c.
Pemupukan
Penyulaman dan penyiangan
Yang harus diperhatikan dalam
penyulaman :
o
Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
o
Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu
o
Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam
o
Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan
Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan :
o
Pengairan secara terus-menerus
o
Pengairan secara piriodik
Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi
kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses
pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :
·
Pupuk alam ( organik )
·
Pupuk buatan ( an organik )
Dosis pupuk yang digunakan :
·
Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
·
Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
·
Pupuk KCI 50 -100 kg / ha
BAB III
BERCOCOK
TANAM DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
- A. Mengenai Kegiatan Bercocok Tanam
Bercocok tanam adalah suatu kegiatan
yang dapat memberikan hasil dari tanaman yang diolah (Riki Susanto). Jadi
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan tanam menanam dapat dikatakan
dengan bercocok tanam.
Bercocok tanam atau bertani dalam
pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan menanam suatu lahan
dengan jenis tanaman yang dikehendaki dengan maksud mengambil hasil dari
tanaman yang ditanam. Dalam perkembangan kehidupan manusia di seluruh bagian
bumi, kegiatan bercocok tanam merupakan kegiatan yang mempengaruhi proses
bermukim dan upaya bertahan hidup. Itulah yang menyebabkan terjadinya
perkembangan tata ruang kawasan bermukim di beberapa daerah yang mengintegrasikan
area bercocok tanam ke dalam area tempat tinggal ataupun kampung.
Dari hal tersebutlah timbul anggapan
bahwa orang-orang yang bertempat tinggal di kampunglah yang dapat melakukan
kegiatan bercocok tanam. Seiring berkembangnya pikiran masyarakat menuju
pikiran yang modren, maka timbullah kejenuhan untuk melakukan kegiatan bercocok
tanam. Hal tersebut ditimbulkan oleh keinginan setiap untuk menjadi lebih maju
dan tidak mau terus bergantung kepada kegiatan bercocok tanam. Walaupun
demikian, bagi sebahagian masyarakat bercocok tanam merupakan salah satu sumber
perekonomian yang menjamin. Masyarakat tersebut malah mengangap kemajuan
teknologi membawa pengaruh baik bagi kemudahan bercocok tanam serta berupaya
meningkatkan hasil produksi mereka.
Kegiatan bercocok tanam tebagi
menjadi 3 bagian, yaitu Kegiatan bercocok tanam kecil-kecilan, menengah, hingga
kegiatan bercocok tanam besar-besaran. Kegiatan bercocok tanam kecil-kecilan
dapat dilakukan disekitar pekarangan rumah ataupun kebun ilmiah sekolah. Untuk
kegiatan bercocok tanam menengah dapat dilakukan di lahan milik
perorangan yang memungkinkan dapat dilakukan kegiatan bercocok tanam di lahan
tersebut. Sedangakan untuk kegiatan bercocok tanam besar-besaran biasanya
dilakukan oleh suatu perusahaan dimana tujuan utamanya yaitu mendapatkan hasil
produksi yang sebesar-besarnya.
Jadi intinya kegiatan bercocok tanam
dapat dilakukan siapa saja dan kapan saja tergantung adanya kemauan dari diri
kita masing-masing untuk mau bersama-sama melakukannya.
- B. Peranan Para Pelajar dalam Pembudidayaan Tanaman
Salah satu hal sederhana yang dapat
dilakukan oleh para pelajar adalah dengan menjaga kebersihan
lingkungan,misalnya kerja bakti membersihkan saluran air atauhalaman
sekolah,atau bahkan sesederhana membuang sampah pada tempat yang telah
disediakan.
Saya beranggapan peran pelajar dalam
masyarakat tidak hanya belajar dan diam di rumah saja. Saya setuju jika
para pelajar dapat melatih dan menunjukan kepedulian mereka kepada alam . Ada
di antara mereka yang sudah ambil dalam pelestarianlingkungan
tersebut,contohnya ada yang ikut organisasi pecinta alam, ada yang ikut
organisasi pelestarian lingkungan hidup WTF, pada umumnya pelajar menjawab alas
an kedua yaitu mereka sadar akan potensi dan keperluan untuk melestarikan lingkungan
hidup,tapi mereka tidak tahu harus memulai darimana.
Menurut analisis yang dilakukan
penulis ada beberapa faktor pendorong dan penghambat peran pelajar dalam
budidaya tanaman. Faktor-faktor yang menghambat pelajar untuk turut serta aktif
dalam kegiatan budidaya tanamn adalah sebagai berikut:
1. Pelajar sudah
sibuk dengan kegiatan dan tugas dari sekolah
2. Tidak ada
dorongan dari pihak sekolah untuk mempelajari budidaya tanaman
3. Kurang adanya
kemauan untuk mengetahui tentang budidaya tanaman
4. Kemajuan
teknologi yang membawa kenikmatan sendiri bagi pelajar
Sedangkan faktor-faktor yang
mendorong pelajar turut aktif dalam kegiatan dan organisasimasyarakat adalah
sebagai berikut:
- Pengaruh lingkungan dan pergaulan positif
- Adanya didikan dan dorongan dari orang tua.
- Tugas dari sekolah yang melibatkan budidaya tanaman
- Adanya kegiatan menarik yang diadakan oleh sekolah menyangkut budidaya tanaman
- Adanya kesadaran diri tentang lingkungan sekitar
Dalam hal ini penulis mendukung baik
adanya kegiatan bercocok tanam yang dilakukan oleh para pelajar SMA Diponegoro
Kisaran dengan kebun penelitian yang telah dibuat. Hal ini membuktikan bahwa
kegiatan bercocok tanam dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, guna dapat
menambah wawasan pengetahuan para pelajar.
- C. Badan Pendukung Kegiatan Bercocok Tanam
- Pemerintah atau Dinas Pertanian
Dinas pertanian memiliki peran yang
besar dalam mengembangkan usah pertanian di tanah air. Dengan dukungan baik
dari dinas pertanian, masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari bertani akan
hidup semangkin layak dan makmur.
Perlu peran aktif di setiap bagian
di dalam dinas pertanian untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Beberapa peranan penting dinas
pertanian dalam meningkatkan bidang pertanian di tanah air adalah:
- Pemberian penyuluhan
- Bantuan bibit dan pupuk
- Pengendalian harga
- Penelitian
- Kerjasama dengan para petani
- D. Pemecahan Masalah
Keberadaan tanaman padi di Indonesia
pada saat ini masih dipertanyakan. Kurangnya kepedulian masyarakat untuk
membudidayakan tanaman padi pada saat ini menjadi sorotan penulis pada saat
ini. Penulis membenarkan kurangnya niat orang-orang untuk membudidayakan
tanaman padi disebabkan kecilnya nilai ekonomis dalam pembudidayaan tanaman
padi serta kurangnya kerja sama dengan dinas pertanian setempat. Padahal untuk
membudidayakan tanaman padi terbilang sangat sederhana yaitu dimulai dari
penyemaian, pengolahan , penanaman, dan pemeliharaan.
Setelah mengkaji masalah-masalah
yang terdapat pada bab sebelunya, penulis berpendapat bahwa untuk meningkatkan
kemauan orang dalam membudidayakan tanaman diperlukan bantuan berbagai pihak.
Seperti dalam mengoptimalkan pembudidayaan tanaman padi di wilayah Indonesia,
pemerintah melalui dinas pertanian perlu menjalankan perannya sebaik mungkin
guna dapat meningkatkan produksi tanaman pangan tersebut. Penyuluhan-penyuluhan
kepada petani merupakan salah satu cara yang efektif yang bisa dilakukan oleh
dinas pertanian, sehingga dapat terjalin hubungan yang baik antara petani
dengan dinas pertanian.
Oleh karena itulah antara pihak
petani dan dinas pertanian perlu sama-sama menjalin kerja sama yang baik. Dinas
pertanian sebagai pihak penyedia dan pengendali sementara petani sebagai pihak
pelaksana. Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan nantinya ketahanan
tanaman pangan di Indonesia tetap stabil.
Disisi lain, pelajar sebagai
generasi muda juga dapat berpartisipasi dalam pengendalian tanaman pangan. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara pembudidayaan kecil-kecilan yang dapat
dilakukan disekolah maupun dipekarangan rumah. Disini diperlukan peran orang
tua maupun sekolah yang menjadi dasar para pelajar untuk memberikan pengarahan
mengenai pembudidayaan tanaman. Sekolah sebagai media pelayanan pendidikan
mempunyai diharapkan bukan hanya menuntut muridnya untuk mengetahui mata
pelajaran akademik saja, melainkan juga mengetahui pengetahuan mengenai
lingkungan hidup. Pembudidayaan tanaman pdi juga perlu diperkenalkan kepada
para pelajar, agar nantinya para pelajar sebagai generasi penerus dapat
menemukan solusi jika terjadi kelangkaan tanaman pangan. Seperti yang telah
dilakukan oleh sisiwa-siswi SMP Negeri 209 Jakarta, mereka menanam padi di pot
dan ember-ember bekas. Penulis berharap nantinya kegiatan tersebut terus
ditingkatkan dan dikembangkan oleh sekolah-sekolah yang lain.
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
- A. Kesimpulan
Dari serangakaian pembahasan yang
telah penulis paparkan dalam karya ilmiah ini maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
- Semngakin sedikitnya niat petani untuk membudidayakan tanaman padi disebabkan faktor ekonomi dan kurangnya penyuluhan dari pemerintah.
- Dalam membudidayakan tanaman padi, perlulah adanya kerjasama yang baik antara pemerintah maupun petani. Guna terwujudnya ketahanan sumber pangan secara optimal.
- Budidaya tanaman padi terbilang sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Baik dalam skala besar maupun kecil.
Hanya perlu mengikuti prosedur yang
sangat sederhana setiap orang dipastikan dapat membudidayakan tanaman padi.
- Sekolah merupakan media yang cocok untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada para pelajar mengenai pembudidayaan tanaman.
- B. Saran
- Pemerintah maupun dinas pertanian perlu memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat untuk membudidayakan tanaman padi.
- Pemerintah perlu melakukan kerjasama dengan para petani baik melalui pengendalian harga bahan pangan maupun memberikan bantuan alat dan bahan pertanian.
- Pembudidayaan tanaman padi harus terus ditingkatkan guna terwujudnya ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
- Kegiatan pembudidayaan perlulah diperkenalkan kepada para pelajar. Hal tersebut dapat terlaksana dengan adanya campur tangan pihak sekolah sebagai penyelenggara untuk menyediakan materi-materi dalam bercocok tanam.
- Pembuatan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah-sekolah mengenai pembudidayaan tanaman, sehingga para pelajar tidak bosan dan dapat belajar mencintai lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pracana. 2002. Bertanam Padi.
Yogyakarta: Kanisius
Hatikah, Tika dan Mulyanis. 2005.
Berbahasa dan Bersastra Indonesia.Jakarta: Grafindo
Kompas. 2009. Impor beras ke
Indonesia. Indonesia: Harian Kompas
teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-padi.html