Posted by : Unknown Sabtu, 01 Desember 2012









Menurut data WHO perempuan di dunia yang meninggal akibat kanker serviks mencapai jumlah 250.000 per tahunnya dengan jumlah 500.000 kasus baru dan hampir 80% terjadi di negara berkembang. Dan jenis kanker ini adalah jenis kanker yang umum diderita oleh wanita di dunia. Sampai saat ini jenis kanker serviks belum diketahui penyebab asalnya secara pasti, hanya virusnya saja yang saat ini telah diketahui yakni yang bernama human papillomavirus (HPV) di daerah genital. Ini artinya setiap perempuan yang aktiv secara seksual memiliki resiko terkena HPV.
Ini  merupakan angka yang  fantastis yang menyebabkan kematian seorang wanita pertahunnya. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah banyak kasusnya terjadi di negara berkembang, mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu faktornya adalah minimnya tingkat pengetahuan dan informasi mengenai jenis kanker yang menyerang wanita, mengapa saya katakan minimnya informasi? Karena sejatinya pengidap kanker serviks ini pada tahap stadium awal tidak merasakan gejala apapun (dr. T. Dewi Anggraeni SpOG).  Namun pada umumnya wanita mulai panik ketika gejala kanker serviks ini telah merambah menjadi stadium lanjut karena umumnya mereka akan merasakan gejala seperti :

• Pendarahan sesudah senggama/hubungan seksual.
• Keluar keputihan atau cairan encer dari vagina secara menerus sehingga cd basah dan perlu ganti  terus menerus dalam sehari.
• Pendarahan sesudah mati haid ( menopause).
• Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil.

Jika sudah mencapai tahap ini maka pengobatan kanker serviks akan semakin sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebenarnya kanker serviks ini bisa di deteksi menggunakan pap smear . Adapula yang menggunakan asam asetat (cuka), dan jika menginginkan hasil yang lebih akurat, ada cara baru dengan menggunakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII). Lebih jelasnya, bisa konsultasi dengan dokter kandungan langsung. Sekedar informasi Pap smear hanya bisa dilakukan kepada wanita yang telah aktif secara seksual ( menikah atau belum) jika wanita belum aktiv secara seksual maka pap smear tidak bisa dilakukan, atau memasukkan alat apapun pada liang vagina. karena hal ini merupakan kode etik kedokteran, yang umumnya boleh dilakukan adalah dengan sistem USG untuk wanita yang belum aktiv secara seksual. Namun setelah saya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan, hampir tidak ada kasus kanker serviks yang menyerang pada wanita yang belum aktiv secara seksual ( belum menikah atau belum aktiv melakukan senggama).
 Karena kita telah menyinggung bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus HPV maka upaya pencegahanpun dapat kita lakukan yakni :

  1. Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
Maka sebaiknya pastikan pasangan anda setia dan tidak poligami. Karena menurut saya pribadi, sebagai seorang wanita.  ketika suami poligami maka yang akan rugi paling banyak adalah istri secara psikologis dan fisik (jika akhirnya terinfeksi HPV) walaupun ganjarannya adalah syurga bagi yang sabar (catatan : bagi yang sabar). Maka pastikan cukupkan dengan satu istri.
  1.  
Rajin melakukan pap smear setiap 2 tahun sekali bagi yang sedah aktiv secara seksual, dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak seksual ( dan akan melakukan kontak secara seksual dalam waktu dekat (akan menikah))
Vaksin HPV baru beredar sejak tahun 2006, vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksin ini resiko wanita terkena kanker servis bisa diredam  sebanyak 75 %.

  1. Menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok  karena resikonya akan 2 kali lebih besar dan saya sarankan anda memilih suami yang tidak merokok
  2. Tidak terlalu banyak memiliki anak, karena faktor banyak memiliki anak menjadi salah satu pemicu , saya pribadi ingin maksimal 4 orang anak :p
  3.  Perbanyak vitamin  A,E,C sehingga tidak terjadi defisiensi vitamin ini.
Saya tertarik mengetahui mengenai kanker serviks ini sejak beberapa hari lalu mengunjungi satu2 nya dokter kandungan wanita di pulau bangka tempat saya bekerja . semoga bermanfaat, vaksinasi dan screening rutin merupakan investasi yang menguntungkan daripada pengobatan saat telah terkena kanker serviks.
Pesan sponsor :pastikan suamni anda SETIA

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © Life is Unique -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -